Perubahan iklim tengah menjadi masalah serius yang dihadapi masyarakat dunia belakangan ini. Berbagai kalangan telah menggelar berbagai pertemuan untuk menghadapi ancaman tersebut. Pertemuan-pertemuan tersebut tidak hanya membahas mengenai dampak perubahan iklim bagi dunia, namun juga membahas mengenai peran laut terhadap perubahan iklim.
Para ilmuan berkesimpulan bahwa sepanjang abad 20 ini laut telah mengurangi sekitar separuh dari pemanasan suhu permukaan akibat meningkatnya gas rumah kaca (Diposaptono, 2009). Laut yang mendominasi sekitar 70% dari permukaan bumi dapat menjadi carbon sink (penyimpan karbon) sekaligus carbon source (sumber karbon). Hal itu disebabkan oleh berbagai interaksi dan sirkulasi yang terjadi di laut.
Di laut kususnya di permukaan terjadi interaksi antara laut dan atmosfer. Laut dan atmosfer keduanya sama-sama mendistribusikan panas dan mengatur iklim. Interaksi antara laut dan atmosfer secara umum terbagi menjadi dua cara yaitu fisik dan kimiawi. Dalam interaksi antara laut dan atmosfer terjadi proses pemindahan energy dan masa melalui radiasi. Dalam proses ini terjadi pelepasan uap air yang menjadi bagian dari gas rumah kaca ke atmosfer. Dalam proses ini laut menjadi sumber karbon.
Namun laut berperan juga sebagai penyimpan karbon, hampir semua CO2 di bumi ini tersimpan di dasar laut. Peredaran karbon dalam bentuk organik maupun anorganik dari permukaan laut ke laut dalam ditentukan oleh proses-proses fisik dan biologis. Pompa fisik dibangkitkan oleh sirkulasi laut. CO2 masuk ke dalah laut melalui pertukaran gas yang ebrgantung pada kecepatan angin dan perbedaan tekanan parsial antara permukaan air dan udara di atasnya. Daya laut bertambah jika temperature turun sehingga permukaan air yang dingin akan mengambil CO2 lebih banyak dari pada air yang hangat.
Baik sebagai penyimpan karbon maupun penghasil karbon, laut telah menjadi korban dalam perubahan iklim. Kenaikan suhu muka laut berdampak besar terhadap ekosistem laut. Yang paling banyak menjadi perhatian saat ini adalah terjadinya coral bleaching akibat naiknya suhu permukaan laut. Selain itu secara fisik perubahan iklim juga akan menyebabkan perubahan arus laut, peningkatan kadar keasaman laut dan kenaikan muka air laut. Perubahan ini tentu saja tidak hanya berdampak bagi organisme laut namun juga terhadap manusia. Kerusakan laut atau dampak perubahan iklim pada laut akan membawa kerugian bagi masyarakat khususnya masyarakat yang tinggal di pesisir. Karena itu perlu diadakan pengendalian terhadap perubahan iklim.
Anindita D Kusumawardhani
Magister Ilmu Kelautan
Universitas Indonesia
Referensi
Aldrian, E. 2008. Meteorologi Laut Indonesia. Badan Meteorologi dan Geofisika.
Diposaptono, S., Budiman., Agung, F., 2009. Menyiasati Perubahan Iklim Di Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Penerbit Buku Ilmiah Populer, Bogor.
Kennish, J.M. 2001. Practical Handbook of Marine Science. CRC Press.
Minggu, 16 Mei 2010
Minggu, 18 April 2010
Berang-berang Laut
Kesan saya saat pertama kali melihat mahluk ini adalah "aduuuuh! lucunya!". Tapi, mahluk apakah dia? Sea Otter (Enhydra lutris) atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai berang-berang laut adalah mamalia laut yang banyak di temukan di Utara lautan Pasifik. Berang-berang laut biasanya hidup di dekat pantai dan bisa berenang sampai ke kedalaman 15 - 23 m. Berang-berang laut hidup di perairan yang terlindungi dari angin laut, biasanya mereka banyak ditemukan di pantai-pantai berbatu, hutan kelp dan di karang penghalang. Berang- berang laut memakan beberapa jenis moluska, krustase dan ikan. Berat berang-berang laut dewasa berkisar antara 15 - 45 kg.
Berang-berang laut termasuk spesies yang terancam punah. Namun perannya dalam ekosistem laut sangatlah penting. Ia berperan sebagai key stone species. Singa laut dan elang laut adalah pemangsa dari berang-berang laut. Namun musuh mereka yang lebih mengerikan adalah manusia. Sejak sekitar tahun 1700an, perburuan terhadap berang-berang laut terjadi. Kulit mereka diambil sebagai bahan pakaian.Pada tahun 1911 Jepang, Rusia, Inggris dan Amerika menandatangi perjanjian untuk menghentikan perburuan berang-berang laut. Namun saat itu jumlah berang-berang laut yang tersisa hanya tinggal 1000 - 2000. Saat ini konservasi terhadap berang-berang laut telah dilakukan. Namun yang menjadi masalah lain adalah terjadinya peristiwa tumpahan minyak di laut yang tidak hanya mencemari habitat berang-berang laut, namun juga membunuh mereka secara langsung.
Anindita D Kusumawardhani
Magister Ilmu Kelautan
Universitas Indonesia
Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Sea_otter
Selasa, 13 April 2010
Masyarakat Pulau Pramuka
Well... sebenernya ini salah satu oleh-oleh yang saya bawa dari berkeliling Pulau Pramuka menemani teman melakukan penelitian. Sudah cukup lama kurang lebih setahun yang lalu. Tapi rasanya lebih baik terlambat berbagi ketimbang tidak sama sekali hehehehe
Pulau Pramuka merupakan salah satu pulau di gugus Kepulauan Seribu yang difungsikan menjadi pusat pemerintahan Kabupaten. Pulau Pramuka dapat dicapai dengan menggunakan kapal feri yang memakan waktu sekitar 3 sampai 3,5 jam dari Muara Karang. Pulau Pramuka memiliki fasilitas umum yang lengkap. Di Pulau ini terdapat gedung pemerintahan, rumah sakit, sekolah dan juga penginapan. Di Pulau Pramuka juga terdapat pusat informasi Taman Laut dan tempat penangkaran penyu sisik.
Masyarakat Pulau Pramuka didominasi oleh suku bugis, betawi, madura dan banten. Sebagian bedar masyarakat bermatapencaharian sebagai nelayan. namun selain itu berbagai kegiatan ekonomi yang lain juga dilakukan oleh masyarakat Pulau Pramuka. Masyarakat banyak memanfaatkan rumah mereka sebagai tempat usaha seperti toko kelontong dan warung makan. Masyarakat Pulau Pramuka mendapatkan suplay kebutuhan pokok mereka dari daratan, karena itu hampir setiap hari dermaga di Pulau Pramuka disibukan oleh kegiatan bongkar muat barang kebutuhan sehari-hari. Selain menjadikan rumah sebagai tempat usaha, masyarakat sekitar juga menggunakan gerobak untuk menjajakan barang dagangan keliling pulau. Barang yang diperjual belikan bermacam-macam jenisnya mulai dari sayuran hingga kue-kue dan makanan kecil.
Di Pulau Pramuka terdapat berbagai fasilitas yang mendukung kegiatan pariwisata daintaranya tersedianya penginapan, penyewaan alat-alat menyelam dan terdapat pula warung-warung makan. Selain dengan keindahan lautnya, Pulau Pramuka juga terkenal dengan berbagai oleh-oleh khas nya diantaranya manisan cermai, keripik sukun, dodol rumput laut dan ikan asin.
Selain itu masyarakat Pulau Pramuka juga terlibat dalam kegiatan konservasi lingkungan yang dilakukan oleh Taman Nasional Kepulauan Seribu. Selain etrdapat penangkaran penyu, Pulau Pramuka juga digunakan sebagai areal penanaman Mangrove. Penanaman ini dilakukan dalam upaya pemulihan ekosistem mangrove di perairan Pulau Pramuka. Selain ekosistem Mangrove, di perairan Pulau Pramuka juga terdapat komunitas lamun yang tersebar di hampir seluruh perairan Pulau Pramuka terutama di bagian utara Pulau yang masih berupa hutan. Sayangnya masyarakat belum mengetahui pentingnya komunitas lamun ini sehingga kurang menjaga komunitas tersebut.
Anindita D Kusumawardhani
Magister Ilmu Kelautan
Universitas Indonesia
Label:
masyarakat pesisir,
places,
pulau pramuka
Jumat, 09 April 2010
Latihan Membuat Blog
Mari kita berlatih menulis dengan membuat blog. Ternyata blog memiliki banyak fungsi. selain sebagai penyaluran hobi menulis, blog juga bisa menjadi sarana humas baik untuk diri sendiri maupun bagi perusahaan tempat kita bekerja.
Langganan:
Postingan (Atom)